Si A-an dan Si E-en
A-an
sedang jatuh cinta pada E-en(gadis manis berkerudung).
Waktu
ada acara buka puasa bersama,
A-an memberanikan diri menembak E-en, di halaman mesjid.
A-an memberanikan diri menembak E-en, di halaman mesjid.
E-en
meminta waktu tiga hari. dan YES! diterima.
dengan pertimbangan bahwa A-an menembak di bulan suci, di tempat suci,
maka E-en menarik kesimpulan bahwa cinta A-an adalah cinta suci.
dengan pertimbangan bahwa A-an menembak di bulan suci, di tempat suci,
maka E-en menarik kesimpulan bahwa cinta A-an adalah cinta suci.
Seminggu
pertama, mereka berdua cuma sholat bareng.
Minggu berikutnya, mereka berdua kemana-mana bareng.
Satu bulan kemudian, mereka berdua pegangan tangan.
Minggu berikutnya, mereka berdua kemana-mana bareng.
Satu bulan kemudian, mereka berdua pegangan tangan.
Berikutnya,
A-an mulai membelai kerudung E-en.
Lalu A-an pun mencium kerudung E-en.
E-en bersandar di dada A-an.
Lalu A-an pun mencium kerudung E-en.
E-en bersandar di dada A-an.
Setahun
kemudian…..
hehehe…
Jadi bahan olok-olok+cemoohan seantero kampus…
hehehe…
Jadi bahan olok-olok+cemoohan seantero kampus…
Dan
mempermalukan nama keluarga…
Tapi
tenang aja cuy…
Gak usah peduli ama perkataan orang lain, toh mereka gak pernah biaya-in kita.
Gak usah peduli ama perkataan orang lain, toh mereka gak pernah biaya-in kita.
Bagaimana
dengan perkataan Tuhan Pencipta semesta alam?
Dicuekin juga atau dicuekin aja?
Dicuekin juga atau dicuekin aja?
(uda
gak pernah baca kitab suci, jadinya gak tahu Tuhan ngomong apa)
(setelah ituu)Ratapan E-en
E-en
menatap hasil test kehamilan, kini semua tahu kehamilannya.
Pikirannya menerawang pada kejadian sebelumnya.
Dalam benaknya hadir seluruh orang yang pernah dia jumpai sepanjang hidup.
Pikirannya menerawang pada kejadian sebelumnya.
Dalam benaknya hadir seluruh orang yang pernah dia jumpai sepanjang hidup.
Saat
aku memulai masa puber ku, kalian hanya diam.
Saat aku mencari cinta sesuai angan ku, kalian tetap diam.
Saat aku berpacaran dengan seorang lelaki, kalian memberi selamat.
Saat aku termakan rayuan gombal lelaki, kalian tak peduli.
Saat aku bergandengan tangan, berpelukan, berciuman di tempat umum, kalian anggap hal itu adalah biasa.
Saat aku mencari cinta sesuai angan ku, kalian tetap diam.
Saat aku berpacaran dengan seorang lelaki, kalian memberi selamat.
Saat aku termakan rayuan gombal lelaki, kalian tak peduli.
Saat aku bergandengan tangan, berpelukan, berciuman di tempat umum, kalian anggap hal itu adalah biasa.
Namun
kini, saat aku tak lagi perawan, kalian membuang muka.
Saat aku berbadan dua tanpa suami, kalian mencaci maki.
Saat aku berbadan dua tanpa suami, kalian mencaci maki.
Dan
kini aku sendiri, memohon untuk dinikahi, mengemis pada lelaki.
Na’udzubillah!
Semoga
Allah senantiasa melindungi langkah langkah kita
Sumber:
pesantrencinta.com