Seorang gadis
kecil yang memiliki keikhlasan dan keteguhan hati yang tinggi dalam menghadapi
kenyataan hidup. Dia ditimpa musibah yang sangat berat, ditinggal pergi oleh 3
orang saudara kandung dan seorang Umi yang sangat di cintainya karena Allah.
Dialah
Delisa, gadis kecil yang selalu giat menghafal bacaan Sholat.
Delisa (pemeran
Utama) dalam Drama film “Hafalan Sholat Delisa” merupakan gadis kecil yang
selalu giat menghafalkan bacaan sholatnya. Berulang kali gadis bungsu dari
empat bersaudara ini menghafal bacaan sholatnya demi mendapatkan hadiah berupa
kalung dengan gantungan huruf “D” dari Ummi nya, Ummi Salamah. Ayahnya yang
bernama Abi Usman bekerja di sebuah Kapal Tangker Internasional. Delisa dan
abinya hanya berhubungan via telephon, karna abinya begitu sibuk. Abi Usman,
menjanjikan kepada delisa jika mampu lulus dalam hafalan sholatnya akan di belikan
sepeda.
Ustadz
Rahmat adalah seorang yang berjasa mengajari Delisa, Umam dan kawan kawannya
Ilmu agama. Beliau begitu giat mengajari bagaimana cara sholat, bermuammalah, baik kepada sesama teman, mencintai dan
mengharapkan segala sesuatu hanya karena Allah. Ustadz Rahmat mengajarkan bahwa
ketika kita sholat, kita harus memusatkan seluruh perhatian kita kepada sholat,
tetap Fokus pada bacaan apapun yang terjadi di sekelilingnya.
Waktu
Ujian Sholat pun tiba. Tanggal 26 Desember 2004 di Gedung sekolahnya. Anak –
anak mulai masuk dan menduduki kursi yang sudah di sediakan. Para orang tua
yang ingin melihat anaknya Ujian sholat bersama penguji Ustadz Rahmat dan
Ustadzah, berada di luar kelas. Dengan tiba tiba, terjadi hal yang sangat
mengejutkan. Tsunami yang besar menyapu seluruh Aktifitas di sekitar dan
bertepatan saat Delisa melaksanakan Praktek sholat. Atap berjatuhan tak mampu
mengubah kekhusuan Sholat delisa. Delisa benar – benar mengamalkan perkataan
Ustadz nya, Fokus pada sholat dan tak menghiraukan apa yang terjadi
disekelilingnya.
Semua
habis tersapu tsunami, yang tersisa hanya puing – puing dan mayat yang
berserakan. Syukur Delisa berhasil
diselamatkan Om Smith (Panggilan akrab), setelah berhari-hari pingsan di bukit
bebatuan. Sayangnya luka parah akibat tsunami membuat kaki kanan Delisa harus
diamputasi. Delisa pun mendapatkan kondisi yang cukup memprihatinkan, tanpa 1
kaki, namun tetap ikhlas menjalani hidup. Akhirnya, delisa pun berhasil bertemu
dengan Abinya. Dengan menggunakan 2 tongkat, delisa tetap mampu beraktivitas
dan bermain bersama umam dan teman – temannya.
Dikondisi yang sangat memprihatinkan. Semua
hancur, dan banyak yang sedih akibat tsunami, rasa putus asa menghadapi
kehidupan di Negeri Serambi Mekah, Delisa mampu menunjukkan keteguhan hati dan
memotivasi semua orang di sekitarnya walaupun di tinggal pergi 3 saudara
kandungnya dan Umi Salamah yang sangat di cintainya. Delisa bangkit. Walau
sebenarnya sedih, delisa mampu menunjukkan apa itu ilmu Ikhlas Akibat kejadian
yang di timpanya.
Delisa, Seorang
gadis kecil asal Aceh, yang selalu melakukan pekerjaan penuh keikhlasan dan
mencintai sesama Karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar